Sabtu, 30 Mei 2020

RANGKUMAN PRAKTIKUM BASIS DATA 2

Rangkuman Praktikum Basis Data 2

 

BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R
1.        Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan sebuah informasi.
Komponen Sistem Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), basis data (Database), DBMS (Database Management System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2.        Konsep Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar  data tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokkan menjadi 3 mcacam yaitu :
1.      Model Data Berbasis Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu basis data berdasarkan pada obyek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.

Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CDM)    Merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari obyek-obyek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar obyek-obyek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafik tertentu.

2.      Model Data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para pemakai tentang logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah Relational model.

Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya ke dalam betuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.

3.      Physical Based Data Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena kerumitan dan kompleksitasnya yang tinggi.
3.        Bahasa Basis data
Bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu :
1.      DDL (Data Definition Language) digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka dari basis data yang meliputi :
a.       Membentuk basis data, tabel, indeks.
b.      Mengubah struktur table.
c.       Menghapus basis data, tabel atau indeks.
2.      DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi :
a.       Menambahkan atau menyisipkan data baru ke basis data
b.      Mengelolah data yang tersimpan dalam basis data (query)
c.       Mengubah dan menghapus data dalam basis data.
3.      DCL (Data Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna pada basis data yang meliputi :
a.       Menugaskan hak akses terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b.      Membatalkan hak akses pengguna terhadap basis data

4.        Entity Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan model data yang dikembangkan berdasarkan obyek atau entitas. ER_D berguna membantu perancang atau analis sistem pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan antar data di dalamnya.
1.      Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang merupakan obyek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang terjadi diantara dua entitas.
a.       Entitas (Entity)
Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait di dalam sistem. Obyek dasar dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan di dalam basis data. Macam-macam Entitas :
·         Entitas Reguler
Entitas ini disebut juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh : Mahasiswa, Matakuliah.
·         Entitas dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas/independen atau entitas lemah (weak entity) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada entitas lain sebagai acuannya (entitas reguler).
Contoh : Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
·         Entitas super type dan sub type
Entitas super type merupakan entitas yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai entitas bagian yang lebih rendah.
Contoh : Entitas Karyawan.
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih rendah yaitu entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh : Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap

b.      Atribut (Attribute)
Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan ke dalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas. Contoh : mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, dsb.
Atribut pada sebuah entitas dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen/nilai/elementer.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tahun masuk = 2013
·         Atribut komposit (composite attribute), yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh : pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.  

c.       Kerelasian antar entitas (Entity Relationship)
Mendefiniskan hubungan antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi mejadi 3 sebagai berikut :
1.      Kerelasian jenis satu ke satu (one to one), kerelasian terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.


Relasi satu ke satu

Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.

2.      Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many), kerelasian ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
·         Satu ke banyak (one to many)
Dimana satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.


Relasi satu ke banyak

·         Banyak ke satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B.

Relasi banyak ke satu

3.      Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi di antara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan kedua.
Relasi banyak ke banyak

Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.

2.      Langkah-langkah Membuat ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
·         Identifikasikan setiap entitas yang terlibat.
·         Lengkapi masing-masing entitas dengan atribut yang sesuai.
·         Tentukan primari key dari masing-masing entitas.
·         Identifikasikan setiap kerelasian berikut jenisnya yag terjadi di antara entitas dengan membuat tabel daftar kerelasian antar entitas.
·         Gambarkan simbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan.
·         Cek ER_Diagram yang terbenuk, dalam hal : kelengkapan entitas, kelengkapan atribut, kelengkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar entitas.

STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
A.  SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data. SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada berbagai platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase, MySQL dan Informix.

B.  Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika  dan fungsi bawaan.



a.       Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pernyataan SQL
Pernyataan
Keterangan
CREATE
Menciptakan basis data, tabel atau indeks
ALTER
Mengubah struktur tabel
DROP
Menghapus basis data, tabel atau indeks
COMMIT
Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data
ROLLBACK
Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal dilaksanakan
INSERT
Menambahkan sebuah baris pada tabel
UPDATE
Mengubah nilai pada sebuah baris
SELECT
Memilih baris dan kolom pada tabel
DELETE
Menghapus baris pada tabel
GRANT
Menugaskan hak terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna
REVOKE
Membatalkan hak terhadap basis data

      Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing yaitu :
a.       Data Definition Language (DDL) : Digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b.      Data Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE.
c.       Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.


Gambar 2.1 komponen SQL

b.      Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Database Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom dan pengguna.
c.       Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :
Tabel 2.2 Tipe data untuk numerik
Tipe
Keterangan
Range Nilai
TINYINT
Nilai integer yang sangat kecil
Signed : -128 s.d. 127
Unsigned : 0 s.d. 255
SMALLINT
Nilai integer yang kecil
Signed : -32768 s.d. 32767
Unsigned : 0 s.d. 65535
MEDIUMINT
Integer dengan nilai medium
Signed : -8388608 s.d. 8388607
Unsigned : 0 s.d. 16777215
INT
Integer dengan nilai standar
Signed : -2147483648 s.d. 2147483647
Unsigned : 0 s.d. 4294967295
BIGINT
Integer dengan nilai besar
Signed : -9223372036854775808 s.d. 9223372036854775807
Unsigned : 0 s.d. 18446744073709551615
FLOAT
Bilangan desimal dengan single-precission
minimum ± 1.175494351e-38
maksimum ± 3.402823466e+38
DOUBLE
Bilangan desimal dengan double-precission
minimum ± 2.2205738585072014e-308
maksimum ± 1.7976931348623457e+308
DECIMAL(M,D)
Bilangan float (desimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah jumlah digit yang disimpan dalam suatu kolom, N adalah jumlah digit dibelakang koma
Tergantung pada nilai M dan D


Keterangan :
Signed dan Unsigned adalah atribut untuk tipe data numerik
-          Signed : Data yang disimpan dalam suatu kolom dapat berupa data negatif dan positif.
-          Unsigned : Digunakan agar data yang dimasukkan bukan data negatif (>=0). Tipe data float tidak Dapat dinyatakan dengan unsigned.

Tabel 2.3 Tipe data string atau karakter
Tipe
Keterangan
Ukuran Maksimum
CHAR(n)
String karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n
1 M byte
VARCHAR(n)
String karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n.
1 M byte
TINYBLOB
BLOB (Binary Large Object) yang sangat kecil
28-1 byte
BLOB
BLOB berukuran kecil
216-1 byte
MEDIUMBLOB
BLOB berukuran sedang
224-1 byte
LONGBLOB
BLOB berukuran besar
232-1 byte
TINYTEXT
String teks yang sangat kecil
28-1 byte
TEXT
String teks berukuran kecil
216-1 byte
MEDIUMTEXT
String teks berukuran medium(sedang)
224-1 byte
LONGTEXT
String teks berukuran besar
232-1 byte
ENUM
Enumerasi, kolom dapat diisi dengan satu member enumerasi
65535 anggota
SET
Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan
64    nggota himpunan


Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam
Tipe
Range
Format
DATE
“1000-01-01” s.d. “9999-12-31”
“0000-00-00”
TIME
“-832:59:59” s.d. “838:59:59”
“00:00:00”
DATETIME
“1000-01-01 00:00:00” s.d. “9999-12-31 23:59:59”
“0000-00-00 00:00:00”


d.      Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering di pakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1.      Konstanta bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2.      Konstanta bertipe karakter : ‘Teknik Informatika’
Keterangan :
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.
e.       Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi aritmatika :

     Tabel 2.5 Simbol Ekspresi Aritmatika
Simbol
Keterangan
*
Perkalian
/
Pembagian
+
Penjumlahan
-
Pengurangan
%
Sisa pembagian

f.       Operator Relasi
Merupakan operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan kriteria tertentu.Simbol-simbol yang dapat digunakan pada operator relasi :
                    Tabel 2.6  Simbol Operator Relasi
Simbol
Keterangan
=
Sama dengan
> 
Lebih besar
< 
Lebih kecil
>=
Lebih besar atau sama dengan
<=
Lebih kecil atau sama dengan
<> 
Tidak sama dengan
g.      Operator Logika
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT

             Tabel 2.7 Operator Logika
            Simbol
Keterangan
NOT atau !
Sebagai negasi atau pembalik nilai
OR atau ||
Atau
AND atau &&
Dan

h.      Operator Pembanding

                   Tabel 2.8 Operator Pembanding
Simbol
Keterangan
IS NOT NULL
Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null)
IS NULL
Apakah sebuah nilai adalah kosong (null)
BETWEEN
Apakah suatu nilai di antara dua batasan nilai
IN
Apakah suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada
NOT IN
Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada
LIKE
Apakah suatu nilai sesuai dengan kriteria tertentu
NOT LIKE
Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu

i.        Aggregate Functions (Fungsi Agregat)
Fungsi adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. Fungsi agregat adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, fungsi statistik standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query.



1.      SUM(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan nilai total dari suatu kolom pada suatu tabel
2.      AVG(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari suatu tabel atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe data numerik.
3.      COUNT(x)
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah record (baris) dari suatu kolom dari suatu tabel. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
4.      MAX(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terbesarnya memiliki tipe data numerik.
5.      MIN(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu tabel. Kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.

     MySQL ( My Structured Query Language )
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah license GPL (General Public License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL tetapi harus bersifat open source. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language).




Kelebihan MySQL dalam mengelolah data adalah :
  • Kecepatan, MySQL mempunyai kecepatan paling baik dibanding RDBMS lainnya.
  • Mudah di gunakan, perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relatif mudah dingat dan diimplementasikan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa standar database.
  • Open source, MySQL sudah menggunakan konsep open source, artinya siapapun dapat ikut dalam mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya di publikasikan kepada pemakai.
  • Kapabilitas, MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50 juta record, 60.000 tabel dan 5.000.000.000 juta baris.
  • Biaya murah, pemakai dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal selama mengikuti konsep open source.
  • Keamanan, MySQL menerapkan sistem keamanan dan hak akses secara bertingkat, termasuk dukungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data.
  • Lintas platform, MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi di antaranya yaitu Linux, Windows, FreeBSD, Novel Netware, Sun Solaris, SCO Open Unix dan IBM’s AIX.  
DATA DEFINITION LANGAUAGE (DLL)
A.Data Definition Language (DLL)
            DLL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangka data dan objek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut basis data, tabel, batasan-batsan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
Tabel 3.1 Perintah-perintah dalam DLL
Perintah
Keterangan
Create Database
Membuat basis data
Drop Database
Menghapus basis data
Create Table
Membuat tabel
Alter Table
Mengubah atau menyisipkan kolom pada tabel
Drop Table
Menghapus tabel dari basis data
Create Index
Membuat index
Drop Index
Menghapus index

B.     Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definition Language :
a.      Membuat Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana:
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MYSQL.
b.      Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di Mysql dapat menggunakan perintah
SHOW DATABASE;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data:
c.       Menghapus database
Untuk melakukan penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database.
d.      Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;

e.       Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ). Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma(,).
Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh:
f.       Mendefinisikan null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga sebagai identifikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
Contoh :

g.      Mendefinisikan Nilai Barang Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai);
Dimana nilai adalah default dari atribut tersebut.

h.      Menentukan kunci primer(Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua jeis basis dat (row) dalam tabel secara unik. Key didalam database berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan tabel lain.
Primary key adalah suatu atribut atau set minimal atribut yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat mewakili kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key.
Berikut ini adalah syntax untuk membuat primary key Field1.
Cara 1 :
CREATE TABLE namatable
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2 ([lebar])
);

Cara 2 :
CREATE TABLE namatable
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY (field1)
);
Cara 3 :
ALTER TABLE namatable ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
i.        Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatable DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara2 :Jika primary  key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatable DROP PRIMARY KEY;

j.        Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah salah satu set atribut atau set atribut sebagai key penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan) terhadap primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key berhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut disebut sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih dahulu. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatable
(
Field 1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN KEY (field2) REFERENCSE namatabel induk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION
)
Atau
ALTER TABLE nama tabel ADD CONSTRAINT nama constraint FOREIGN KEY (namafiled) REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;
k.      Menghapus Foreign Key
Foreign Key yang sudah dibuat dapat dihapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Berikut ini perintah untuk menghapus foreign key pada tabel buku :
           
l.        Mengubah Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strukturnya sperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan adalah ALTER TABLE.



ü  Menambah Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
Nama tabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah nama atribut yang akan ditambahkan.
ü  Mengubah Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana :
Namatabel nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field adalah atribut yang akan diubah ole tipe data atau lebarnya. Tipe adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar atribut yang berbeda.
ü  Mengubah Nama Atribut Field Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable CHANGE COLUMN namalamafield namabaru field tipedatanya;
Dimana :
Namatabel adalah nama tabel yanga akan dirubah nama atributnya, namafield adalah atribut yang akan diganti namnya, namabarufield adalah nama baru atribut, tipe datanya adalah tipe data atribut tersebut.
ü  Menghapus Atribut (Field) Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable DROP COLUMN namakolom;

m.    Menghapus Tabel
Tabel sudah dibuat dapat dihapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :
DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan nama tabel, berikut ini perintah untuk menghapus tabel dengan nama pengarang :

DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
A.    Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DDL) merupakan perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain:  perintah untuk memilih data (query), menyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.

Bentuk manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
  1. Melakukan pencarian kembali data lama,
  2. Penyisipan data baru ke dalam tabel
  3. Penghapusan data
  4. Pengubahan data
  5. Menampilkan data dengan kreiteria tertentu
  6. Menampilkan data secara terurut.




DML menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
  1. Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, Contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III, FoxBase.
  2. Non Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa non prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query By Example (QBE).

B.     Perintah DML sebagai berikut :
a.      INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :

INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);

Cara 2 :
Menambah baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :

INSERT INTO namatabel (kolom1,kolom2,kolom-n) VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Keterangan :
Jika data bertipe string, date atau time (contoh : B001, Sistem Basis Data, 2007-11-10) maka pemberian nilainya diapit dengan tanda petik tunggal (‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data bertipe numerik (2500, 400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun ganda.

b.      UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.



c.       SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel yang lainnya.
1)      Menampilkan data untuk semua kolom menggunakan asterisk (*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
2)      Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
3)      Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE  selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), <> (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND, IN dan LIKE. Berikut ini data yang ada pada tabel pengarang:
4)      Memberikan nama lain pada kolom
Syntax : SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;
5)      Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
6)      Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;
7)      Operator comparison ANY dan ALL
a.       Operator ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE (benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
           Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ..., Gn, maka kondisi di atas identik dengan :
           (gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn)
                                 

b.      Operator ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk setiap nilai query terhadap hasil subquery.
8)      Aggregate Functions (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a.       COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel.
b.      SUM
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel.
c.       AVGPerintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada tabel.
d.      MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada tabel.
e.       MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel.

9)      SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data.
Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan.
10)  ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki.
atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending (menaik)
atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun)
d.      DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris.Syntax :

DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.

QUERY DAN VIEW
A.    Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkan beberapa tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.

  1. Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a.       Setiap field disebutkan bersama dengan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
b.      Setiap tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FROM, dengan pemisah koma (,).Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi proses query.
c.       Kondisi dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.

  1. Jenis-jenis join pada query :
a.       Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
b.      Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel pengarang dan buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :

c.       Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE
d.      Operator Self-Join
Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan self-join menggunakan alias.
e.       Operator Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Natural Join dibedakan menjadi  2 yaitu :
·         Natural Left Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
·         Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
  1. UNION, INTERSECT dan EXCEPT
1.      UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.
2.      INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT *
FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.

3.      EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :

SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2

Pada MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.

  1. Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian digunakan oleh query.
berkedudukan sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom jenis tidak terdapat pada kolom jenis di tabel buku.
Contoh 2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN
B.     View
View adalah perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.

Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :

CREATE
  [OR REPLACE]
  VIEW view_name [(column_list)]
  AS select_statement

Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada sebelumnya.

DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) / HAK AKSES USER
A.  Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan penghapusan data.

Macam-macam perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.

B.  Mengatur Hak Akses
Untul MySQL versi 3.22. keatas dalam manajemen user dapat menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).

1.      Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :

GRANT jenis_akses (``nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY ”nama_password”[WITH GRANT pilihan_akses]

Atau

GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;

Dimana :
·         Hak_akses merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengann koma (,).
·         Nama tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
·         Pemakai, nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).




C.  Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan data.

D.  Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada pemakai (user).
Contoh :
GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to siska;

Atau menggunakan

GRANT ALL ON buku to siska;

E.  Hak Akses kepada Public
Untuk memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Bebrapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. Contoh :

GRANT SELECT, INSERT ON buku TO ‘user’@’localhost’;

F.   Pencabutan Hak Akses
1.      Pencabutan Hak Akses Sementara
Untuk melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :

REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;

https://fst.umsida.ac.id
https://umsida.ac.id
https://sim.umsida.ac.id
https://fst.umsida.ac.id